CONTOH PROPOSAL PTK IPS SMP KURIKULUM 2013 UNTUK GURU-Bapak Ibu itu tidak hanya ikut PPG saja tapi juga punya tanggungan keluarga juga masih mengajar dan sebagainya. Tapi mohon untuk PPG contoh proposal ptk ips smp kurikulum 2013 nya tetap diprioritaskan mengajarnya dan lain sebagainya itu mohon tetap bisa dikomunikasikan dengan istrinya, dengan suaminya, dengan pimpinannya sekolahnya. Sehingga Bapak Ibu bisa fokus nyaman Semua pihak mendukung mensupport keikutsertaan Bapak Ibu untuk mengikuti PPG contoh proposal ptk ips smp kurikulum 2013. Jadi kuncinya itu sebenarnya pada komunikasi. Oke Bapak Ibu itu hanya motivasi untuk merefresh kita semuanya biar tetap fokus untuk mengikuti PPG ptk ips terpadu smp kelas 8 doc. Terutama pada tahap berikutnya PPL sehingga harapan Kami semuanya nanti lulus prosesnya. Sehingga dapat mengikuti UKM PPG dan UKM PPG ptk ips terpadu smp kelas 8 doc pun nanti juga dapat lulus 100%. Bapak Ibu ini kita juga berharap semuanya bisa lulus kecuali yang tidak mau lulus. Jika rekan pendidik tidak mau repot, atau kurang memiliki waktu senggang dalam pembuatan PTK, rekan pendidik dapat meminta bantuan untuk dibuatkan PTK kepada kami, Rekan pendidik bisa menghubungi saya di WA 0856-42-444-991. Harapan kami, Semoga postingan kali ini bermanfaat! Apa ada yang tidak mau lulus ? Ada Bapak Ibu jadi di tengah jalan mengundurkan diri itu berarti tidak mau Lulus. Bapak Ibu tetap semangat mengikuti proses PPG ptk ips terpadu smp kelas 8 doc ini. Baik bapak ibu langsung saja biar tidak terlalu lama saya langsung share screen untuk kegiatan PPL kita pada mulai besok sampai tanggal 31 Desember. Kegiatan Bapak Ibu selama satu bulan kedepan jadi di kegiatan PPL jadi jenengan besok mohon untuk menghubungi dosennya masing-masing. Untuk menjadwalkan video convert ya nanti akan dicek RPP dan PTK nya sudah sinkron apa belum. Nah ini tugas dosen itu memastikan bahwa ptk ips terpadu smp kelas 8 doc RPP dan PTK telah sinkron. Memang ada dua desain sebenarnya untuk RPP dan PTK itu sinkron terintegrasi dan desain yang kedua RPP dan PTK ini terpisah. Tapi kita tidak menginginkan yang terpisah kalau terpisah itu Bapak Ibu kerja dua kali dan ptknya itu tidak bisa kami control. Maka kita memilih yang terintegrasi antara RPP dan PTK. Maksudnya sinkron itu begini Bapak Ibu misalkan Bapak Ibu RPP nya tentang iman kepada hari kiamat maka di ptknya juga materinya iman kepada hari kiamat. Jangan sampai kemudian ptk-nya tentang kuasa. Terus kemudian misalkan di PTKnya menggunakan model pembelajaran PBL maka di RPP nya juga menggunakan model pembelajaran PBL. Meskipun nanti jenengan boleh memvariasi dengan metode yang lainnya atau strategi yang lainnya media yang lainnya. Tetapi apa yang disebutkan ptk ips terpadu smp kelas 8 docc di PTK itu juga harus disebutkan di RPP. PTK IPS Kelas X SMA DOWNLOAD FILE PTK IPS Kelas XI SMA DOWNLOAD FILE PTK IPS Kelas XII SMA DOWNLOAD FILE Artinya apa ketika Bapak Ibu melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan rancangan pembelajaran yang sudah bapak ibu buat melalui RPP sekaligus Bapak Ibu juga melaksanakan PTK. Jadi untuk mencari datanya kemudian di hari kedua dan ketiga berarti hari Senin dan selasa Bapak Ibu sudah harus mengupload rpp 1 beserta perangkat pendukungnya. Boleh terpisah ya boleh dijadikan satu ya kalau mau terpisah nanti diupload di file lainnya kalau mau jadikan satu ya di RPP itu saja. contoh skripsi ptk ips smp daftar pustaka ptk ips sd kelas 4 download penelitian tindakan kelas ips smp download proposal ptk ips download proposal ptk ips sd kelas 4 Pendukungnya ini wajib ada juga Nggih bahan ajar atau materinya yang sudah njenengan kembangkan. Perangkat harus ada kemudian medianya yang digunakan di garis ada lkpd-nya harus ada dan instrumen penilaiannya. Kemudian melaksanakan pembelajaran ptk ips smp kelas 8 doc di kelas rpp1 lengkap. Mulai dari pembuka inti penutup dan juga melaksanakan PTK siklus 1. Yang ketiga merekam praktik pembelajaran ke-1. Contoh Proposal PTK IPS SMP Kurikulum 2013 Nah untuk PPL ptk ips smp kelas 9 mungkin nanti ada pertanyaan Pak ini sekolahan kita sudah pekan akhir semester. Sudah ujian ini jenengan diberi dispensasi untuk bisa melaksanakan pembelajaran dengan minimal 10 siswa. Jadi misalkan di kelas ini dengan ada 30 siswa atau 25 siswa maka minimal 10 siswa harus hadir. Kalau lebih semuanya itu lebih bagus. Jadi nanti mohon kalau bertepatan dengan pekan akhir semester. Bapak Ibu bisa dirundingkan dengan Kepala Sekolahnya dengan guru kelasnya kemudian juga dengan siswanya. Kemudian di hari berikutnya hari Rabu Kamis Bapak Ibu diberi kesempatan untuk mengedit video praktek pembelajaran. PTK IPS Kelas VII SMP DOWNLOAD FILE PTK IPS Kelas VIII SMP DOWNLOAD FILE PTK IPS Kelas IX SMP DOWNLOAD FILE Dijadikan 15 menit kemudian mengupload video ke YouTube kemudian ini kegiatan hari Jumatnya Bapak Ibu sudah Fokus apa mengolah data hasil ptk-nya. Melakukan refleksi pembelajaran ke-1 dan membuat laporan PTK siklus ke-1. Kemudian mengupload laporan PTK siklus 1 dan lembar kerja refleksi PPL rpp 1 itu ya selama 6 hari. Nah nanti di hari ke-8 dan ke-7 dan ke-8 atau review ppl1 hari pertama berarti hari kedua nanti bapak ibu akan kembali dengan dosennya ya untuk mendapatkan Feedback. Untuk mendapatkan masukan akan di review praktek pembelajaran panjenengan apa saja yang sudah dianggap baik yang harus dipertahankan apa saja yang kurang untuk bisa diperbaiki. Download PTK IPS Marilah kegiatan ini kita buka dengan bacaan Basmalah bersama-sama bismillahirrohmanirohim. Mudah-mudahan semuanya belajar berjalan lancar dan diridhoi oleh Allah subhanahu wa ta’ala Kedepannya penelitian tindakan kelas ini juga bisa di jadikan sebagai pelengkap kenaikan tingkat angka kredit bagi guru tersebut. Kami juga sediakan untuk download PTK SMA di bawah ini. PTK IPS Kelas 1, 2, 3 SD DOWNLOAD FILE PTK IPS Kelas 4, 5, dan 6 SD DOWNLOAD FILE PTK ini biasanya dipakai atau digunakan bagi Guru yang sedang mengikuti UKIN atau pun membuat DUPAK. Baca PTK lainnya di CONTOH PROPOSAL PTK IPS
peningkatankemampuan menulis deskripsi dengan penggunaan media video pada siswa kelas 4 sekolah dasar negeri oro-oro ombo.docx; peningkatan kualitas pembelajaran ipa melalui pendekatan scientific dan model tps pada siswa kelas va sdn tambakaji 04 semarang.docx; proposal ptk ipa sd.docx; sistematika proposal penelitian tindakan kelas (ptk).pptxPENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS MELALUI METODE KERJA KELOMPOK Penelitian Tindakan Kelas Pada Kelas V SD Negeri 02 Cadassari Kecamatan Tegalwaru Kabupaten Purwakarta Diajukan Untuk Mengikuti Ujian Sidang Proposal Penelitian Pada Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Indonesia Kampus Purwakarta Oleh PIPIN SRIMULYANINGSIH NIM. 0801898 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA KAMPUS PURWAKARTA 2010 A. JUDUL PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS MELALUI METODE KERJA KELOMPOK B. LATAR BELAKANG Pendidikann nasional berfungsi untuk mengembanngkan kemampuan serta mutu kehidupan dan martabat manusia di Indonesia dalam rangka mewujudkan tujuan nasional. Pada kurikulim Sekolah Dasar baik kurikulum tahun 1984 maupun kurikulum 2004 yang terkenal deengan sebutan Kurikulum Berbasis Kopetensi KBK. Dalam pengatahuan sosial yang ditujukan untuk meningkatkan mutu pendidikan pengetahuan sosial secara nasional, karena saat ini kesejahteraan bangsa tidak hanya mengandalkan sumber daya alam dan modal yang bersifat fisik, tetapi bersumber pada modal intelektual sosial dan kepercayaan. Kompetensi pengetahuan sosial menjamin kebutuhan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Penguasaan prinsip-prinsip sosial ekonomi budaya dan kewarganegaraan, sehingga tumbuh generasi yang kuat dan berakhlak Kurikulum 2004. Berdasarkan Kurikulum Berbasis Kompetensi KBK tersebut seyogyanya tercipta suatu kondisi pembelajaran yang memenuhi kriteria, baik ditinjau dari pengembangan, isi, bahan, pelajaran yang tepat dan sesuai dengan tuntutan kurikulum dan bagaimana pula pendekatan strategi dan metode serta teknik mengajar yang harus dilakukan agar tujuan belajar mengajar berhasil dengan baik. 1 Kenyataan yang ada di lapangan menunjukan hasil belajar pengetahuan sosial ternyata kurang bermakna, sering terjadi guru medriil atau berusaha payah mengajari siswa dengan materi-materi baru dengan alasan pencapaian target kurikulum. Oleh sebab itu kegiatan-kegiatan intelektual belum terlakasana sepenuhnya, bahkan hasil pengamatan di lapangan proses pembelajaran Pengetahuan Sosial belum terlaksana secara optimal. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di sekolah pada umumnya dilaksanakan secara monoton yang didomisili oleh ceramah satu arah, guru memerlukan setiap aspek dalam Garis-Garis Besar Program Pengajaran GBPP sebagai satuan-satuan yang berdiri sendiri dan terpisah dari pokok bahasan induknya, padahal sesungguhnya setiap kelompok bahasan dan topik yang dibahas merupakan suatu sistem yang masing-masing aspeknya saling terkait dan mendukung. Akibat cara mengajar seperti itu, banyak ditemukan siswa-siswa yang pasif dalam setiap pembelajaran di kelas, tidak terjadi suasana yang bernuansa kreatif dialog, syarat dengan hapalan tidak ada pengembangan berfikir yang dilakukan guru membosankan, serta adanya pembelajran yang tidak bermakna rote learning. Dari masalah kekurangan populer pelajaran IPS, bertolak belakangnya karakteristik anak dengan karaktteristik bahan pelajaran IPS agar proses pembelajaran terlaksana dengan baik dan dapat mencapai sasaran, maka diadakan penelitian yang mengatasi segala permasalahan tersebut dengan mencoba salah satu metode yaitu metode kerja kelompok. 2 Metode ini sengaja menjadi bahan penelitian agar guru tidak hanya memakai atau menggunakan metode ceramah saja dalam menyampaikan pelajaran pengetahuan sosial, karena hal ini siswa dilibatkan secara langsung sehingga akan menimbulkan kegiatan belajar dan diharapkan dapat terjadi meningkatkan dalam segi perolehan nilai serta perubahan sikap sesuai dengan fungsi dan tujuan pembelajaran pengetahuan sosial. Berdasarkan latar belakang di atas, maka diadakan penelitian tindakan kelas dengan judul “PENINGKATAN KEMAMPUAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS MELALUI METODE KERJA KELOMPOK”. C. RUMUSAN MASALAH Rumusan masalah pokok secara umum, permasalahan penelitian tindakan kelas ini adalah Bagaimana peningkatan interaksi pembelajaran dan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran ”Ilmu Pengetahuan Sosial” sehingga dari adanya peningkatan interaksi siswa dari mata pelajaran tersebut akan meningkatkan hasil belajar siswa. Lebih khususnya rumusan masalah ini sebagai berikut 1. Bagaimana hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS dengan menggunakan metode kerja kelompok? 2. Bagaimana proses pembelajaran siswa dalam mempelajari pelajaran ilmu pengetahuan sosial dengan menggunakan metode kerja kelompok? 3 3. Bagaimana hasil belajar siswa pada pembelajaran ips setelah menggunakan metode kerja kelompok? D. TUJUAN PENELITIAN Sesuai yang telah dirumuskan di atas, maka tujuan penelitian ingin mengetahui bagaimana gambaran interaksi dan reaksi siswa-siswa dalam mempelajari Ilmu Pengetahuan Sosial dengan menggunakan metode kerja kelompok, sehingga mengarah kepada suasana yang tebih hidup, menyenangkan dan tidak membosankan untuk pelajaran IPS tersebut, serta perubahan sikap yang diharapkan dalam tujuan yang dimaksud adalah 1. Ingin mengetahui keadaan siswa belajar Ilmu Pengetahuan Sosial dengan menggunakan metode kerja kelompok. 2. Ingin mengetahui peningkatan kerjasama antar siswa. 3. Ingin mengetahui hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran IPS setelah menggunakan metode kerja kelompok. E. MANFAAT PENELITIAN Secara umum manfaat penelitian dan kegunaan. Hasil penelitian ini dapat diinformasikan tentang kemajuan prestasi siswa dalam mata pelajaran IPS pokok bahasan Kenampakan Alam dan Buatan di Indonesia dengan menggunakan metode kerja kelompok. Dengan berbagai rincian manfaat yang dilakukan adalah 1. Bagi Guru Dari penelitian ini, penulis berharap agar pendidik guru, khususnya guru 4 SD di masa mendatang dapat lebih inovatif dalam memanfaatkan media yang ada menumbuhkembangkan minat dan hasil belajar siswa. Dengan mulai tersedianya media hampir di setiap sekolah, guru dapat memanfaatkan kesempatan dan sarana yang ada demi mutu pendidikan. 2. Bagi Siswa Diharapkan juga agar siswa kelas V lebih tertarik dan lebih terpancing untuk lebih giat belajar, khususnya pada materi Ilmu Pengetahuan Sosial, dengan dimanfaatkannya media sebagai media pembelajaran. Hasil belajar siswa pun diharapkan dapat meningkat secara signifikan. 3. Bagi peneliti Dengan melakukan penelitian tindakan kelas dijadikan pengalaman dalam upaya meningkatkan motivasi mengajar yang lebih baik lagi di waktu yang akan datang. F. KLARIFIKASI KONSEP Dalam kajian ini terdapat istilah-istilah yang secara spesifik perlu dijelaskan maknanya dan beberapa istilah yang berkaitan dengan judul memahami makna yang dimaksud dalam naskah penelitian. Istilah-istilah yang di maksud adalah 1. Hasil belajar siswa Satu misi pengajaran IPS adalah mengembangkan pribadi anak untuk mampu berdiri di atas kaki sendiri, dan mampu bekerja sama dengan pihak lain dan bidang keahlian atau keilmuan lainnya. Murid-murid harus dilatih melakukan 5 proses belajar melalui kekuatan pribadinya secara individual dan dalam bentuk kelompok. Guru sebagai seorang pemimpin harus mengelola proses tadi secara efektif, efisien, dan produktif. Guru harus masang strategi untuk menciptakan situasi dan suasana yang serasi. 2. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di SD Merupakan suatu kelompok ilmu pengetahuan sosial yang masing-masing mempunyai tugas dan bidangnya yaitu geografi, sejarah, ekonomi, politik, sosiologi, antropologi, dan fisikologi, serta kemampuan dan perbaikan intelektial dalam mata pelajaran yang mengkaji seperangkat Peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial dan kewarga negaraan. 3. Metode kerja kelompok Pada dasarnya metode kerja kelompok adalah suatu aktifitas belajar di mana individu dalam hal ini siswa yang belajar terdapat lebih dari satu orang melalui kerja sama dalam menyelesaikan persoalan dalam menyelesaikan persoalan dalam belajar merupakan wujud pengembangan rasa rasional siswa. Metode kerja kelompok adalah dimana anak didik dalam suatu kelompok dipandang sebagai suatu kesatuan tersendiri untuk mencari atu tujuan pelajaran yang tentu dengan bergotong royong. 6 G. KAJIAN TEORITIS 1. Pendidikan, Belajar, dan Pembelajaran Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan meliputi pengajaran keahlian khusus, dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi lebih mendalam yaitu pemberian pengetahuan, pertimbangan dan kebijaksanaan. Salah satu dasar utama pendidikan adalah untuk mengajar kebudayaan melewati generasi. Dalam Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan, “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.” Dalam bahasa Inggris istilah pendidikan menggunakan kata “education”, yang biasanya dihubungkan dengan pendidikan di sekolah. Kata “education” berhubungan dengan kata dari bahasa Latin “educere” yang berarti “mengeluarkan suatu kemampuan”. Karena itu, pendidikan berarti membimbing untuk mengeluarkan suatu kemampuan yang tersimpan dalam diri anak Sadulloh, 20072. Menurut McLeod yang termaktub dalam buku Psikologi Pendidikan karangan Muhibbin Syah 200810 dinyatakan bahwa pendidikan berarti 7 perbuaatan atau proses perbuatan untuk memperoleh pengetahuan. Sedangkan Rupert C. Lodge, dalam buku Metodologi Pengajaran Agama Islam karangan Ahmad Tafsir 20085, menyatakan bahwa dalam pengertian yang luas pendidikan itu menyangkut seluruh pengalaman. Sedangkan dalam arti sempit, ia berpendapat bahwa pendidikan adalah pendidikan yang dilaksanakan di sekolah. Marimba, dalam buku Metodologi Pengajaran Agama Islam karangan Ahmad Tafsir 20085, mendefinisikan pendidikan sebagai bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama. Belajar merupakan perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat. Belajar adalah proses mental dan emosional atau proses berpikir dan merasakan. Seseorang dikatakan belajar apabila pikiran dan perasaannya aktif. Terdapat tiga atribut pokok belajar, yaitu proses, perilaku, dan pengalaman Winataputra, 2005 Pembelajaran merupakan suatu sistem lingkungan belajar yang terdiri dari komponen-komponen berikut tujuan pembelajaran, materi pelajaran, kegiatan belajar mengajar, metode, media, sumber belajar, dan evaluasi. Yang menjadi komponen utama dalam pembelajaran adalah tujuan pembelajaran, karena semua komponen lainnya mengacu kepada tujuan pembelajaran. Karena itu, untuk melaksanakan suatu proses pembelajaran, hal yang harus dirumuskan pertama kali adalah tujuan pembelajaran. Sutikno, 200837 8 2. Hasil Belajar Hasil belajar merupakan segala perilaku yang dimiliki seseorang sebagai akibat proses belajar yang telah ditempuhnya. William Burton dalam skripsi karya Supartini 200811 menyatakan bahwa hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, abilitas, dan kemampuan yang dicapai oleh pembelajar/peserta didik. Hasil belajar bukan sekedar penguasaan suatu hasil latihan melainkan adanya perubahan perilaku tahap-demi tahap, baik dalam ranah kognitif, afektif, ataupun psikomotor, yang lambat laun terintegrasi menjadi suatu kepribadian. Seseorang yang telah melakukan proses belajar akan terlihat perubahan dalam salah satu atau beberapa ranah tingkah laku tersebut. Oemar Hamalik dalam skripsi karya Marliani 200923 menyatakan bahwa tingkah laku manusia terdiri dari sejumlah aspek. Hasil belajar akan tampak pada setiap perubahan pada aspek-aspek tersebut, yaitu a. Pengetahuan b. Kebiasaan c. Keterampilan d. Apresiasi e. Emosional f. Hubungan sosial g. Jasmani h. Etis atau budi pekerti, dan i. Sikap 9 Hasil belajar anak didik dapat dilihat dengan melakukan kegiatan evaluasi. Evaluasi berguna untuk mengetahui sampai mana pencapaian siswa terhadap suatu tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Dengan evaluasi pendidik juga dapat memperoleh timbal balik yang kemudian digunakan untuk memperbaiki serta mengembangkan proses pembelajaran berikutnya. 3. Metode Pembelajaran Metode secara harfiah berarti “cara”. Sedangkan metode pembelajaran adalah cara-cara menyajikan materi pelajaran yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses belajar pada diri siswa dalam upaya mencapai tujuan. Metode pembelajaran merupakan cara melakukan atau menyajikan, menguraikan, memberi contoh, dan memberi latihan isi pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan tertentu. Dapat dikatakan bahwa metode pembelajaran merupakan bagian dari strategi instruksional. Koncara, com/2009/09/ Terdapat banyak pilihan metode pembelajaran, antara lain Metode Ceramah, Metode Demonstrasi, Metode Eksperimen Praktikum, Metode Proyek, Metode Diskusi, Metode Widyawisata, Metode Bermain Peran, Metode Tanya Jawab, Metode Latihan, Metode Pameran penampilan, Metode permainan, Metode Cerita/Kisah, Metode Simulasi, Metode Studi Mandiri, Metode Computer Assisted Learning CAL, dan masih banyak lagi. Termasuk salah satunya adalah Metode Kerja Kelompok. 10 4. Metode Belajar Kerja Kelompok Metode kerja kelompok adalah dimana anak didik dalam suatu kelompok dipandang sebagai suatu kesatuan tersendiri untuk mencari atu tujuan pelajaran yang tentu dengan bergotong royong. Sagala, 2003215 Moedjiono, sebagaimana dikutip oleh Sumantri 1999148, menyatakan bahwa kerja kelompok merupakan format belajar yang menitikberatkan kepada interaksi antar anggota guna menyelesaikan tugas belajar secara bersama-sama. Dalam metode kerja kelompok, siswa dalam satu kelas dipandang sebagai satu kesatuan tersendiri, ataupun dibagi atas kelompok-kelompok kecil. Pembagian kelompok dapat didasarkan pada perbedaan kemampuan belajar, perbedaan minat dan bakat, perbedaan jenis kegiatan, perbedaan wilayah tempat tinggal, ataupun dibuat secara acak. Metode kerja kelompok memiliki beberapa kelebihan, antara lain a. Membiasakan siswa untuk bekerjasama sesuai asas demokrasi. b. Menimbulkan sikap kompetitif yang sehat dan sportif. c. Guru tidak perlu mengawasi proses belajar secara individual, sehingga lebih efisien. d. Melatih siswa untuk hidup dalam lingkungan organisasi. Adapun beberapa kelemahan metode kerja kelompok, antara lain a. Untuk mendapatkan pembagian anggota kelompok yang optimal, guru harus mengeluarkan tenaga ekstra dalam membagi kelompok. b. Guru juga harus sekaligus melatih siswa berorganisasi, karena jika tidak, maka kelompok tidak akan mampu bekerja secara optimal. 11 PRA PENELITIAN • Menentukan permasalahan • Mengumpulkan data awal tentang hasil belajar kognitif dan psikomotorik siswa sebagai studi awal Rencana Tindakan Siklus I Refleksi Observasi Pelaksanan Tindakan Rencana Tindakan Siklus II Refleksi Observasi Pelaksanan Tindakan Rencana Tindakan Siklus III Refleksi Observasi Pelaksanan Tindakan Indikator Tercapai SELESAI Gambar Siklus PTK Kasbollah, 1998/1999 70 12 H. METODE PENELITIAN 1. Motode penelitian Penelitian ini bersifat melakukan perbaikan pembelajaran. Oleh karena itu metode yang dianggap tepat adalah metode penelitian tindakan kelas action researh class room, yakni studi sistematis yang dilakukan dalam upaya perbaikan praktik-praktik pendidikan dengan melakukan tindakan praktis serta repleksi dari tindakan tersebut. Kasbolah K, 199814 Sedangkan pendekatan kualitatif yaitu suatu penelitian yang mendasarkan dari kepada fakta dan analisis perbandingan, bertujuan untuk memperoleh penemuan yang signifikan secara oprasional sehingga dapat digunakan ketika dilaksanakan kebijakan. Metode Penelitian Tindakan Kelas dalam bahasa aslinya action research class room, yang dilaksanakan di SDN 02 Cadassari bersifat perbaikan pembelajaran. Perbaikan pembelajaran dimaksud adalah perbaikan dalam perbelajran IPS pokok bahasan kenampakan alam dan buatan di wilayah Indonesia. Karena bersifat perbaikan, tentu saja pelaksanaan pembelajraan tidak hanya cukup satu kali saja, melainkan diperlukan berulang-ulang dari siklus yang satu ke siklus berikutnya, sehingga hasil pembelajaaran tersebut dapat optimal. 13 2. Lokasi penelitian dan subjek Kaitan dengan penelitian ini, populasinya ditetapkan 30 peserta didik yang duduk di Kelas V SDN 02 Cadassari Kecamatan Tegalwaru Kabupaten Purwkarta, dengan rincian laki-laki 17 dan perempuan 13. Agar lebih lengkapnya, dipandang perlu untuk mengungkapkan keseluruhan siswa yang sedang menimba ilmu di SDN 02 Cadassari Tegalwaru – Purwakarta tempat penelitian, yaitu sebanyak 295 orang peserta didik, terdiri 145 orang siswa laki-laki, dan150 orang perempuan. Lebih jelasnya disimak pada tabel berikut ini TABEL KEADAAN SISWA SDN O2 CADASSARI TAHUN PELAJARAN 2009/2010 NO KELAS LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH 1 I 23 28 51 2 II 33 28 61 3 III 27 23 50 4 IV 28 29 57 5 V 17* 13* 30* 6 VI 17 29 46 JUMLAH 145 150 295 Dokumen SDN 02 Cadassari Kecamatan Tegalwaru - Purwakarta 2009/2010 Ket * Siswa kelas V yang dijadikan subjek penelitian. Sumber data penelitian diperolah dari a subjek siswa Kelas V SDN 02 Cadaari kecamatan tegalwaru kabupaten purwakarta, b guru sebagai peneliti. merangkap praktis, guru-guru mitra penelitian yang di laksanakan secara 14 kolaborasi, c kelas sebagai tempat berlangsungya proses pembelajaran, d sarana dan prasarana, e dokumen-dokumen sekilas sebagai penunjang. yang di gunakan dalam penelitian ini adalah ; a lembar wawancara, b lembar observasi, c lembar soal,dcatatan-catatan lapangan, efoto kegiatan penelitian. analisis Secara garis besar, teknik analisis data yang digunakandalam penelitian ini meliputi a pengumpulan data bvaliditas data triangulasi,audi trail, member check, cinterprestasi data. 15 I. SISTEMATIS PENELITIAN Laporan ini diawali dengan Bab Pendahuluan, dan diakhiri dengan Bab Kesimpulan dan Rekomendasi. Secara lengkapnya adalah sebagai berikut Bab 1 merupakan Bab Pendahuluan yang berisikan a latar belakang masalah, b rumusan masalah, c tujuan penelitian, d manfaat penelitian, e klarifikasi konsep, f metode penelitian, g sistematis penelitian. Bab II berisikan kajian teoritik yang berkaitan dengan teori-teori merupakan pembelajaran Pengetahuan Sosial yang menggunakan metode kerja kelompok. Bab III, merupakan metode penelitian yanng berisikan a pendekatan yang digunakan, b menetapkan sumber data dan jenis data, c teknik pengumpulan data, d penetapan instrumen penelitian, dan e analisis data. Bab IV, merupakan pembahasan hasil kajian, dan Bab V berisikan kesimpulan dan rekomendasi. 16 J. AGENDA PENELITIAN No. 1 2 3 4 No. 1 2 3 4 No. 1 2 3 4 Kegiatan Pengajuan proposal Bingbingan Penulisan naskah Bab I Penulisan Bab II Kegiatan Penulisan Naskah Bab I Pengumpulan Bab I Pengolahan Data Kegiatan Penulisan Naskah Bab III Penulisan Bab IV Penulisan Bab V Penyempurnaan Naskah 1 X Agustus 2 3 X X 4 X 1 X X X 2 3 4 X X X 2 3 4 X X X 1 X 2 X 3 X X X 4 1 X X X 2 X 3 4 X X 4 X X 1 X September 2 3 1 X X 17 X X DAFTAR RUJUKAN Departemen Pendidikan Nasional 2004, Kurikulum Berbasis Kompetensi. Departemen Pendidikan Nasional Modul IPS II, Kasbullah 2003. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta Depdiknas. Koncara, Eka L. Artikel Blog; Metode Mengajar/Pembelajaran. http//koncara83. diposting 7 September 2009. Marliani, Linda. 2009. Penerapan Metode Inkuiri dalam Pembelajaran IPA di SD untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Konsep Cahaya. Skripsi S1 UPI-Purwakarta tidak diterbitkan. Nuraedi 2007. Penelitian Bandung Kasbuloh, Kasihani. 1989/1999. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta Depdikbud Dirjen Perguaruan Tinggio Proyek PGSD. Republik Indonesia. UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Riyanto Yatim 2001. Metedologi Penelitian. SurabayaSIC Sadulloh, U., Robandi, B., Muharam, A. 2007. Pedagogik. Cipta Utama. Sagala, Syaiful. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung Alfabeta.. Sumantri, M. dan Permana, J. 1998/1999. Strategi Belajar Mengajar. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Supartini. 2008. Hubungan Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Siswa di SMK Al-Hidayah 1 Jakarta Selatan. Skripsi Sarjana Pendidikan STKIP Purnama Jakarta Tidak diterbitkan. Sutikno, M. S. 2008. Belajar dan Pembelajaran. Bandung Prospect. Syah, Muhibbin. 2006. Psikologi Belajar. Jakarta PT. Raja Grafindo Persada. Winataputra, Udin S. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta Universitas Terbuka 18 CONTOHJUDUL PTK IPS SD MEDIA POWERPOINT. CONTOH PROPOSAL PTK SD KELAS 4 IPS PDF KEEFEKTIFAN MODEL PAIR CHECK DALAM PEMBELAJARAN IPS PADA PESERTA DIDIK KELAS III SEKOLAH DASAR. CONTOH PROPOSAL PTK SD KELAS 4 IPS PDF KEEFEKTIFAN MODEL PICTORIAL RIDDLE DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS III SEKOLAH DASAR. CONTOH PTK SD KELAS 4 LENGKAP-Desain penelitian tindakan kelas adalah alat yang ampuh yang memungkinkan guru untuk menilai dan meningkatkan praktik pengajaran mereka. Metode penelitian contoh ptk sd kelas 4 ini melibatkan proses siklus perencanaan, pelaksanaan, refleksi, dan revisi strategi instruksional. Tujuan dari artikel ini adalah untuk memberikan panduan komprehensif bagi guru tentang cara melakukan penelitian tindakan di kelas. Panduan ini akan mencakup langkah-langkah utama yang terlibat dalam proses penelitian, termasuk mendefinisikan pertanyaan penelitian, mengumpulkan data, menganalisis data, dan berbagi hasilnya. Mendefinisikan Pertanyaan Penelitian a. Pentingnya pertanyaan penelitian yang jelas b. Contoh pertanyaan penelitian Merencanakan Penelitian a. Mengembangkan rencana penelitian b. Memilih desain penelitian Mengumpulkan Data contoh ptk sd kelas 4 a. Metode pengumpulan data b. Pertimbangan untuk pengumpulan data etis Menganalisis Data a. Teknik analisis data b. Interpretasi hasil Membagikan Hasil a. Menyebarluaskan temuan b. Menggunakan hasilnya untuk menginformasikan praktik mengajar contoh ptk sd kelas 4 Mendefinisikan Pertanyaan Penelitian Mendefinisikan pertanyaan penelitian yang jelas sangat penting untuk setiap proyek penelitian tindakan kelas. Pertanyaan penelitian harus fokus, spesifik, dan dapat dijawab. Pertanyaan penelitian yang terdefinisi dengan baik membantu memandu seluruh proses penelitian dan memastikan bahwa data yang dikumpulkan relevan dan berguna. Contoh pertanyaan penelitian meliputi Bagaimana penggunaan teknologi memengaruhi keterlibatan siswa di kelas? Apa dampak umpan balik teman sebaya terhadap keterampilan menulis siswa? Bagaimana strategi manajemen kelas dapat ditingkatkan untuk mengurangi perilaku yang mengganggu? Merencanakan Penelitian Setelah pertanyaan penelitian didefinisikan, saatnya untuk mengembangkan rencana penelitian. Rencana ini harus mencakup detail seperti desain penelitian, metode pengumpulan data, dan garis waktu untuk penelitian. Desain penelitian harus dipilih berdasarkan pertanyaan penelitian dan jenis data yang akan dikumpulkan. Desain penelitian umum meliputi studi eksperimental, kuasi-eksperimental, dan observasional. Mengumpulkan Data Pengumpulan data merupakan bagian penting dari proses penelitian. Ada berbagai metode yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data, seperti survei, wawancara, observasi, dan kelompok fokus. Penting untuk mempertimbangkan pertimbangan etis saat mengumpulkan data, seperti mendapatkan persetujuan berdasarkan informasi dan melindungi privasi peserta. Menganalisis Data Setelah data dikumpulkan, saatnya untuk menganalisisnya. Ada berbagai teknik yang dapat digunakan untuk menganalisis data, seperti statistik deskriptif, statistik inferensial, dan analisis kualitatif. Interpretasi hasil merupakan langkah penting dalam proses analisis dan melibatkan pembuatan makna dari data yang dikumpulkan. Berbagi Hasil Berbagi hasil penelitian adalah langkah penting dalam prosesnya. Menyebarluaskan temuan dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, seperti penerbitan di jurnal akademik, presentasi di konferensi, atau berbagi dengan rekan kerja. Penting untuk menggunakan hasil penelitian untuk menginformasikan praktik mengajar dan membuat perubahan untuk meningkatkan pembelajaran siswa. contoh ptk sd kelas 4 Desain penelitian tindakan kelas adalah alat yang ampuh bagi guru untuk menilai dan meningkatkan praktik pengajaran mereka. Dengan mengikuti langkah-langkah kunci yang terlibat dalam proses penelitian, guru dapat memperoleh wawasan berharga tentang strategi pengajaran mereka dan membuat perubahan untuk meningkatkan pembelajaran siswa. Hasil penelitian dapat dibagikan dengan kolega untuk mempromosikan pengembangan profesional yang berkelanjutan dan meningkatkan praktik pengajaran. Apa itu desain penelitian tindakan kelas? Mengapa pertanyaan penelitian yang jelas penting untuk penelitian tindakan kelas? Apa saja desain penelitian umum yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas? Apa saja pertimbangan etis saat mengumpulkan data untuk penelitian tindakan di kelas? Bagaimana hasil penelitian tindakan kelas dapat digunakan untuk meningkatkan praktik mengajar? CONTOH PTK SIKLUS 1 dan 2 YANG SERING DIPAKAI zUSfFjd.